Sabtu, 18 Desember 2010

Mengajak Pria Mengubah Kebiasaan Buruknya

Rasa sayang mendorong niat Anda untuk memperbaiki kebiasaan buruk si dia. Cara yang baik akan meluluskan niat Anda, bukan menjadikan pasangan tidak nyaman.

Karena dia jorok, membuat Anda garuk-garuk kepala dengan hadiah ulang tahun yang diberikan. Atau suka tampil seadanya, Anda ingin membuatnya lebih rapi. Namun, perlu diingat bahwa mengubah kebiasaan pria tak akan berhasil dengan omelan atau hinaan.

Kebanyakan pria merespons dengan baik argumen logis mengapa mereka harus mengubah kebiasaan.

Mengajak Pria Mengubah Kebiasaan Buruknya

Dengan dasar pemikiran, simak strategi jitu untuk memperbaiki kebiasaannya sebagai berikut :

Meninggalkan barang berantakan

Sudah sering Anda mengambil kaus kaki kotor, merapikan surat kabar, dan menyingkirkan cangkir kopi setelah pasangan memakainya. Anda ingin pekerjaan ringan tersebut dikerjakan sendiri oleh pasangan, jadi Anda bisa mengerjakan hal lain yang lebih penting.

Katakan padanya bagaimana perasaan Anda menjadi pembantu rumah tangga abadi, dan apa yang Anda ingin dia melakukannnya untuk mengubah situasi. Kedengarannya sederhana, tapi benar bahwa pria sering kali tidak melakukan apa yang belum Anda minta untuk mereka melakukannya.

Tekankan padanya bagaimana perasaan senang Anda saat ia bisa melakukannya dan berikan pujian ketika dia berusaha.

Kecanduan ponsel

Ponsel pasti dibutuhkannya untuk menyelesaikan pekerjaan. Tapi, dia tidak bisa meninggalkannya, bahkan ketika jelas-jelas ia harus memerhatikan Anda.

Biarkan dia tahu bahwa Anda tidak suka dia lebih fokus melihat layar ponsel, bukan melihat wajah Anda. Anda tak perlu menyembunyikan charger atau berteriak bilang tidak suka.

Tetapkan harapan dan batasan, seperti tidak boleh sms atau menelpon saat jam makan malam.

Tidak mendengar

Ini adalah keluhan umum banyak wanita. Wanita ingin didengar saat ia berbagi emosi, tapi pria sering tidak bisa melakukannya. Kalau pasangan punya kebiasaan buruk ini, mungkin karena ia tidak tahu bagaimana seharusnya bereaksi.

Ketika seorang pria mencintai Anda, dia bersedia melakukan hampir apa saja untuk membuat Anda bahagia.

Jadi sebelum bicara, pastikan Anda tahu jelas apa yang Anda butuhkan, apakah bahu untuk menangis, teman mendengar, atau sumbang pendapat.

Terlalu banyak menonton acara olahraga

Saat masih pacaran, Anda bisa enjoy saja menemaninya nonton acara olahraga. Tapi kini, Anda punya lebih banyak urusan yang harus diselesaikan di rumah.

Biarkan dia tahu bahwa sekian jam waktu yang ia habiskan membuat Anda kesepian dan kesal. Kemudian tawarkan solusi.

Tanyakan padanya olahraga atau tim apa yang sangat diidolakannya. Minta ia disiplin dengan pilihannya. Jadi, dia selalu dapat menonton setiap pertandingan Manchester United, tapi juga mau ikut ke acara keluarga.

Solusi lain, Anda bisa menggabungkan olahraga favoritnya dan keluarga dengan satu aktivitas bersama.

Tampil seadanya

Faktanya, banyak pria tidak peduli dengan penampilannya, bahkan tidak bisa memadupadankan busana. Ia pasti akan senang bisa membantu, terutama jika itu membuat Anda bahagia. Daripada kening berkerut melihat selera fesyennya, arahkan ia kembali ke lemari lalu berikan saran sebagai alternatif lebih baik.

Lalu, puji penampilannya dengan mengatakan betapa tampan dan seksinya ia dalam balutan busana tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar