Selasa, 05 Juni 2012

Facebook Bakal Tutup Tahun 2020?

Saham Facebook yang menurun dan masih belum membaik telah membuat orang-orang memprediksikan tentang masa depan Facebook ini apakah bisa bertahan lama atau tidak. Seperti yang di kutip oleh Mashable dari pendiri Ironfire Capital yang bernama Eric Jackson berkata Dalam 5-8 (2017-2020) Facebook bakal tutup seperti Yahoo.

Facebook Bakal Tutup Tahun 2020

Jackson melihat Facebook memungkinkan mengalami nasib yang sama dengan Yahoo. Dimana nilai perusahaan Yahoo berkurang banyak sampai tinggal sepersepuluh dari ketika mereka berada di puncak kejayaan pada tahun 2000-an, meskipun sampai saat ini Yahoo masih mampu menghasilkan profit.

Menurut Jackson Facebook bakal seperti itu karena Facebook tak mampu beradaptasi dengan tren penggunaan internet yang mulai bergeser ke arah perangkat mobile.

Dalam deskripsi 35 "faktor risiko" yang diterangkan sebelum melakukan penawaran saham perdananya, Facebook memang mengakui bahwa makin banyak penggunanya yang makin mengakses situs jejaring sosial tersebut dari perangkat mobile, seperti smartphone dan tablet.

Hal tersebut menjadi masalah besar karena Facebook tidak bisa menghasilkan uang dari platform mobile miliknya yang bebas iklan.

Situs jejaring sosial ini belakangan diketahui sibuk mencari cara untuk mengapitalisasi basis pengguna mobile-nya. Langkah yang telah dilakukan termasuk mengakuisisi Instagram yang dipandang sebagai rival potensial Facebook pada April lalu.

Sampai sekarang, Facebook masih menganggap pengguna mobile sebagai batu sandungan dalam usahanya mencapai pertumbuhan yang dapat dipertahankan (sustainable).

Mengenai hal ini, Jackson mengatakan, "Facebook bisa saja membeli sejumlah perusahaan mobile, tetapi mereka tetaplah website yang 'gemuk', tidak seperti aplikasi mobile."

Jackson menyamakan kesulitan Facebook dalam beradaptasi terhadap tren penggunaan mobile dengan hambatan yang dihadapi Google dalam membuat jejaring sosial.

Facebook melakukan penawaran saham perdananya (initial public offering/IPO) pada hari Jumat, 18 Mei lalu, dengan harga 38 dollar AS per lembar. Pada penutupan perdagangan Senin (4/6/2012) lalu, harga sahamnya sudah melemah hingga mencapai angka 26,90 dollar AS per lembar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar