Selasa, 25 Oktober 2011

Menjilat Untuk Menyembuhan Luka

Masih ingatkah pada saat kita mash kecil dan gak sengaja terjatuh pada saat berlari atau ketika sedang bermain, dan kemudian kita akan berlari sambil menangis menunjukkan luka kepada ibu kita, lalu ibu kita akan mengeluarkan sedikit ludahnya dan mengoleskan ludahnya ke bagian luka kita.

Atau ketika tangan kita tergores dan mengeluarkan darah biasanya kita mengulumnya dengan berpikir agar darah berhenti mengalir. Cara ini ada juga yang berpikir bahwa darah yang keluar di minum kembali agar darahnya tidak berkurang. ^^

Menjilat Untuk Menyembuhan Luka


Sebagian orang berpikir menjilat luka tidak jijik dan tidak higienis, tetapi ada pula yang berpikir menjilat luka justru membuat luka lebih cepat sembuh. Dan mungkin ada yang menyarankan ketika terluka, luka tersebut di jilat oleh binatang seperti anjing dan kuning. tetapi manakah yang benar dari asumsi tersebut??

Beberapa ilmuwan dari Belanda pernah mengidentifikasi suatu senyawa dalam ludah manusia yang ternyata mampu mempercepat penyembuhan luka. Karena ludah merupakan cairan kompleks dengan banyak komponen, mereka berusaha mengidentifikasi komponen mana yang berperan dalam penyembuhan luka.

Dengan menggunakan beragam teknik, peneliti memisahkan ludah ke dalam komponen-komponen individual, menguji masing-masing dalam beragam jenis luka, dan akhirnya menemukan bahwa histatin adalah komponen yang berfungsi sebagai penyembuh luka tersebut. Histatin merupakan sejenis protein yang dapat dengan cepat memulihkan luka karena memiliki zat antibakteri, antijamur, antivirus, dan antiperadangan.

"Studi ini tidak hanya menjawab pertanyaan biologis mengapa binatang biasa menjilat luka-luka mereka," kata Gerald Weissmann, MD, pemimpin redaksi jurnal The FASEB. "Penelitian ini juga menjelaskan mengapa luka-luka di dalam mulut, seperti saat pencabutan gigi, sembuh jauh lebih cepat dibandingkan luka pada kulit dan tulang. Hal ini juga mengarahkan kita untuk mulai memandang liur sebagai sebuah sumber untuk obat-obatan baru."

Berita baiknya, menurut para peneliti senyawa ini memang bisa diproduksi secara massal, sehingga berpotensi menjadi semacam krim antibiotik dan spiritus. Oleh karena itu temuan para pakar ini memberikan harapan bagi orang-orang yang mengalami luka yang kronis akibat diabetes dan kelainan lain, seperti cidera traumatik dan luka bakar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar