Selasa, 13 November 2012

Tips Tetap Romantis Dengan Pacar Narsistis

Pasangan perlu menjaga mood tetap baik untuk memiliki hubungan yang sehat. Artinya, Anda dan dia harus memiliki telinga yang lebar untuk saling mendengarkan. Juga memberikan perhatian saat Anda atau dia membicarakan sesuatu. Selain juga saling menjaga, merespons, dan menunjukkan kasih sayang.


http://assets.kompas.com/data/photo/2012/08/21/1407176p.jpg

Hubungan yang sehat ini menjadi idaman pasangan, lantas apa yang terjadi jika pasangan Anda adalah sosok narsistis? Narsistis merupakan istilah klinis yang berkaitan dengan sifat egois. Susan Heitler, PhD, psikolog klinis dari Harvard mengatakan, orang yang narsistis hanya mengedepankan keinginannya, cenderung tidak memedulikan apa yang diinginkan orang lain.

Sebaiknya kenali tanda si narsistis agar Anda dan dia tetap bisa menjaga mood selalu positif. Jika mood positif, kemampuan untuk mendengarkan dan menunjukkan kasih sayang juga bisa muncul dengan sendirinya.

1. Tak peduli perasaan, keinginan atau pikiran Anda.
Apa yang diinginkannya, dirasakannya, dipikirkannya, diyakininya, adalah yang terpenting untuknya. Artinya si dia tidak menaruh perhatian (apalagi dengan serius) pada apa yang Anda ungkapkan mengenai keinginan dan pikiran Anda terhadap sesuatu. Apalagi jika Anda memiliki pandangan yang bertolak belakang dengannya, jangan harap dia akan mendengarkan. Alih-alih menerima apa yang orang lain katakan, orang narsistis akan selalu mementahkan ide atau pendapat orang lain dan hanya mau mendengarkan dirinya sendiri.

2. Selalu tentang saya.
Cirinya, si dia selalu saja mendominasi percakapan. Dia merasa paling tahu segalanya, selalu benar, dan tak berhenti bicara tanpa memberikan kesempatan pada orang lain untuk mengutarakan pendapatnya. "Kadang orang narsistis itu murah hati. Tapi masalah mulai muncul ketika keinginan mereka bersebrangan dengan keinginan Anda, karena semuanya harus tentang mereka, keinginan dan kebutuhannya bukan Anda," jelas Heitler.

3. Tak mau diatur.
Aturan hanya berlaku untuk orang lain bukan orang narsistis. Jadi mereka merasa boleh saja berselingkuh, menyerobot di antrian, melakukan apa pun yang diinginkan tak peduli aturan main bahkan etiket yang ada. Menurut Heitler orang narsistis merasa dirinya lebih spesial, lebih dari yang lainnya, jadi aturan tak berlaku untuknya.

4. Tak mau dengar masalah Anda.
Si dia merasa tersinggung jika Anda memaksanya untuk mendengarkan masalah atau keluh kesah Anda. Ketika Anda hanya membutuhkan teman curhat, baginya semua yang Anda ungkapkan adalah kritikan terhadapnya. Jadi jangan heran ketika dia justru akan "menyerang" alih-alih mendengarkan keluh kesah Anda. Jangan mengharapkan simpati apalagi dukungan darinya ketika Anda mengungkapkan kegelisahan atau kesedihan, serta emosi lainnya. Karena si dia tak ingin perhatian beralih darinya kepada Anda, sehingga hal ini membuatnya bersikap seakan tak punya belas kasihan terhadap Anda.

5. Menyalahkan Anda.
Ketika Anda dan dia mengalami sesuatu hal yang tak sesuai harapan atau rencana, si dia akan langsung menyalahkan Anda atas semua yang terjadi. Si dia tak mau  bertanggungjawab atas apa yang terjadi, dan jangan berharap si dia akan meminta maaf.

6. Dia marah, itu salah Anda.
Ketika dia marah karena sesuatu hal, dengan mudahnya si dia akan menunjuk Anda sebagai pemicu emosinya. Kata-kata seperti, "Kamu bikin aku marah. Aku marah karena kamu....!" Menyalahkan orang lain menjadi cara bagi si narsistis untuk menjaga harga dirinya.

Menurut Heitler, narsistis bisa terjadi pada siapa saja. Jadi perhatikan juga apakah Anda memiliki ciri-ciri seperti ini. Jangan-jangan, bukan hanya si dia yang narsistis, Anda pun demikian. "Narsisme pada dasarnya pola kebiasaan, dan kebiasaan bisa berubah," jelasnya.

Lalu bagaimana jika di balik semua hal yang tak menyenangkan dari si dia yang narsistis, Anda benar-benar mencintainya? Heitler menyarankan, jangan mudah panik menghadapi si narsistis. Bersikaplah lebih tenang, jangan mudah terbawa emosi terhadapnya, dan berikan waktu untuknya menenangkan diri saat ia marah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar